Perjalanan ke kota Praha ini bermula dari tawaran tiket promo WizzAir. Maskapai budget airline
asal Hongaria ini menawarkan rute Eindhoven, Belanda - Praha, Republik
Cheko dengan harga menggiurkan, yaitu sekitar €50 PP. Secepat kilat saya
mengambil kartu kredit (baca keras-keras: Milik Kakak!) untuk mem-booking penerbangan itu. Sudah saya coba berkali-kali memasukkan data booking tapi rupa-rupa nya kartu kredit tersebut ditolak. Tidak ingin kehilangan kesempatan, saya meminta bantuan teman kakak untuk membooking-kan
penerbangan menggiurkan itu. Eh.. bagaikan nemu durian jatuh, teman
kakak ini menolak saya ganti uang tiket nya :) yayy!! Capcus Praha!
Sebagaimana telah disampaikan di Menapaki Jejak Negeri Bohemia di kota Praha, Ceska Republika perjalanan kali ini sungguh tanpa persiapan. si Ayank yang menyusul mem-booking
tiket di dekat-dekat hari keberangkatan, kena sekitar €100 PP.
Berhubung kota keberangkatan adalah Eindhoven sedangkan kami tinggal di
Den Haag, maka diperlukan ekstra waktu untuk menempuh perjalanan.
Den-Haag - Eindhoven dapat ditempuh dengan kereta intercity Belanda dalam waktu 2 jam dengan harga €18,40. Sesampainya di Central station Eindhoven, perjalanan kami lanjutan dengan bus no. 401 menuju Eindhoven Airport. Bus ini beroperasi tiap 10 menit sekali di weekdays dan 15-30 menit sekali pada weekends. Lama perjalanan bus dari stasiun ke bandara Eindhoven ini adalah 25 menit.
Cuaca
di Eindhoven sungguh Belanda sekali. Alias hujan dengan air seperti
keluar dari kulkas dan angin super dingin yang bertiup kencang. Dengan
berlari kecil dan melindungi kepala kami menuju pintu masuk bandara
serta menghampiri petugas. Saya sudah bersiap-siap mengeluarkan paspor.
Petugas tersebut lalu mempersilahkan kami memasuki mesin detektor logam
setelah sebelumnya hanya memeriksa tiket saya tanpa sama sekali tidak
memeriksa passpor saya. Yup, dan semuanya lancar. Kami pun menuju konter
Wizzair menunggu boarding.
Perjalanan Eindhoven-Prague memakan waktu 2 jam. Yang unik dari penerbangan budget ini adalah kami tidak diberi seat number. Para
calon penumpang dibebaskan untuk berkeliaran memilih tempat duduk
mereka sendiri. Hahaha.. Sesudah memilih salah satu tempat duduk, si
ayank mulai rewel.. Ternyata space antara kaki ke kursi di
pesawat eropa ini kecil untuk ukuran orang eropa sendiri. Kaki si ayank
terpentok kursi di depan nya. Pilihan nya adalah kaki terpenthok kursi
atau duduk ngangkang selama 2 jam perjalanan :D Walau bagi saya yang
berperawakan asia, seat ini lumayan lah. Selebihnya, kami
menikmati perjalanan di udara ini sambil memperhatikan betapa tebalnya
awan yang menyelimuti langit negeri Belanda. Pantesan aja dingin, sinar mataharinya di blok ama si awan-awan!
Pukul 2 siang pesawat kami mendarat di bandara Praha. Perjalanan kami lanjutan menuju hotel via taxi. Sebelumnya memang Schat telah memesan double room di Hotel Atos http://www.hotelatos.cz/ , Mělnická 13, 150 00, Prague 5, Czech Republic. Dengan rate sekitar 55 Euro per malam. Walau letak hotel ini di luar Old city,
namun cukup strategis. Untuk bepergian dengan transportasi umum, kami
tinggal berjalan tidak sampai 3 menit untuk mencapai halte tram terdekat
yang dapat membawa kami menuju old City. Dengan tentunya menyeberangi jembatan yang menghubungkan kota Praha dengan Old city. Cukup menarik bukan? :)
Suasana kamar cukup nyaman dengan shower dan tv juga cooler. Namun sayang, kami lupa mem-booking kamar ber AC. Walau bagi saya yang terbiasa cuaca tropis di Jakarta, cuaca di Praha sungguh tidak mengganggu, 27 derajat celcius dengan semilir angin dingin sepoi. Tapi untuk si Ayank, nampaknya cuaca ini cukup gerah. Sehingga kami pun memutuskan untuk membuka jendela semalaman ketika tidur. Satu lagi yang menyenangkan dari hotel ini adalah breakfast nya! Aneka macam buffet yang all you can eat plus prasmanan terhidang. Ada aneka macam roti, keju, ham, sosis, telor mata sapi, kruesli alias sereal, yoghurt, buah-buahan, kopi, aneka teh, susu, chocomelk, orange jus sampe apple juice, semuanya lengkap. Breakfast saya pun sampai bersambung di kloter kedua ;D
Suasana kamar cukup nyaman dengan shower dan tv juga cooler. Namun sayang, kami lupa mem-booking kamar ber AC. Walau bagi saya yang terbiasa cuaca tropis di Jakarta, cuaca di Praha sungguh tidak mengganggu, 27 derajat celcius dengan semilir angin dingin sepoi. Tapi untuk si Ayank, nampaknya cuaca ini cukup gerah. Sehingga kami pun memutuskan untuk membuka jendela semalaman ketika tidur. Satu lagi yang menyenangkan dari hotel ini adalah breakfast nya! Aneka macam buffet yang all you can eat plus prasmanan terhidang. Ada aneka macam roti, keju, ham, sosis, telor mata sapi, kruesli alias sereal, yoghurt, buah-buahan, kopi, aneka teh, susu, chocomelk, orange jus sampe apple juice, semuanya lengkap. Breakfast saya pun sampai bersambung di kloter kedua ;D
Kami
pun langsung menuju ke Old city dengan tram untuk menghabiskan sore
kami. Suasana kota Praha kali ini sangat ramai dikunjungi oleh turis.
Maklum, kepergian kami sekitar summer.
1. Main Square
Waktu
Kedatangan kami bertepatan dengan ajang piala Eropa 2012. Pada hari ini
yang akan bertanding adalah Jerman melawan Yunani. Di Main Square
kota tua Praha ini telah disiapkan layar lebar oleh suatu produsen
otomotif sebagai sponsor acara, tentunya untuk nonton bareng. Jadilah
hiruk pikuk para turis bercampur baur dengan keramain para supporter
bola. Yang paling ramai di hari ini tentunya para pendukung Jerman yang
sudah siap mengenakan jersey Jerman dengan menggenggam bir di tangan
sambil berteriak dan bernyanyi-nyanyi keliling kota. Kami pun bergabung
dengan keriuhan itu, sorak sorai, teriakan serta nyanyian. It`s fun! :)
Jika pada hari normal, main square ini adalah pusat kota tua Praha. Halaman luas yang akan dipenuhi para turis . Ditambah lagi restaurant di sekeliling main square
ini adalah tempat menarik untuk nongkrong. Menyediakan berbagai menu
dari lokal, european standart, ataupun untuk sekedar minum kopi atau chocomelk. Tapi awas ya, siap-siap dengan tourist trap. Karena beberapa restoran akan men-charge table kita. Alias kita harus membayar biaya sewa untuk duduk di meja tersebut. Terlepas dari kami pun menjadi korban tourist trap, kami tetap menikmati makan malam kami yang lezat dengan view
terbaik. Menu yang saya pesan adalah makanan khas Cheko yang terdiri
dari bebek goreng dan kubis ungu yang dimasak sedemikian rupa dan enak
sekali! :)
2. Clock Tower
Menara jam ini adalah suatu ikon penting kota Praha. Letaknya di salah satu sudut main square.
Yang menarik dari tempat ini adalah setiap satu jam sekali jam akan
berdentang diiringi suara musik. Menara ini pun ternyata sangat terkenal
di kalangan para turis. Sehingga turis-turis tersebut (termasuk kami :D
) bersedia berkumpul di depan menara ini hanya untuk menyaksikan
atraksi satu jam sekali itu. Tapi tunggu tunggu, please lowering your expectation
kalau anda tidak mau kecewa seperti saya :D Karena saya terlalu
berimajinasi dan berharap sesuatu yang spektakuler akan keluar dari
lingkaran utama jam tersebut. Ternyata nyatanya setelah menunggu satu
jam, musik yang mengiringi jam ini berasal dari terompet jaman
pertengahan yang ditiup oleh beberapa orang dari atas menara. Suara nya
menarik memang, berasa seperti seakan-akan kembali ke jaman
bohemia. Tapi ya itu, sesuatu yang spektakuler yang saya tunggu-tunggu
dari lobang utama jam ternyata tidak penah muncul. Alias tidak ada!
Hanya suatu jendela kecil sedikit terbuka dan kita bisa menyaksikan
boneka patung bergerak-gerak. Setelah selesai atraksi itu, saya dan
ayank pun saling pandang bingung. Karena ternyata bukan hanya saya, si
Ayank pun juga terlalu berekspektasi tinggi. :D
3. Church Our Lady
Gereja
ini di buka untuk umum dari jam 9.00 hingga 17.00. Namun sayangnya kami
ke sana pukul 19.00 sehingga gereja ini sudah tutup dan kami pun tidak
bisa menyaksikan keindahannya dari dalam. Tapi ngga apa-apa thoh
dari luar pun bangunan ini sudah cantik. Ada satu hal yang sangat saya
sayangkan yaitu berdirinya dua bangunan moderen yang menutupi bagian
depan gereja ini. Sungguh ingin rasanya saya merobohkan dua bangunan itu
sehingga arsitektur gereja ini dapat dinikmati secara utuh!
4. Snack in Between
Di sela-sela city tour kota tua ini, secara tidak sengaja kami menemukan restaurant fastfood Amerika favorit si Ayank, Thanks God Its Friday! alias TGIF! Si Ayank happy sekaligus kaget ketemu restauran ini di Praha karena bahkan di Negerinya si Ayank, Belanda pun TGIF ngga
buka cabang. Pertama kali si Ayank mencoba restoran ini adalah di
negeri asalnya, Amerika, ketika perjalanan bisnis ke New York. Didirikan
berdasarkan ide kreatif bahwa orang-orang sibuk di Amerika sangat
bahagia di hari Jumat menjelang weekend karena bebas dari
stress kantor, TGIF pun cepat melejit dan ramai. Namun tentunya bukan
hanya karena ide kreatif tersebut melainkan juga menu yang disajikannya
sangat lezat! Cocoknya lagi, hari itu adalah jumat 22 juni 2012. sangat
tepat untuk mencoba Thanks God Its Friday on FRIDAY!Berikut snack in between yang kami pilih dan menjadi menu santap romantis menikmati kota romantis Praha sore hari. Prague is romantice and full of romance! *,*
(Bersambung praha (3) ghost-city-tour )
*Tulisan sebelumnya: Praha (1) Menapaki Jejak Negeri Bohemia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar